Juga karena teknologi sudah sangat maju sehingga kita begitu bergantung kepadanya, bergantung pada mesin-mesin canggih, bergantung kepada dokter, fisikawan, dan lain-lain, sehingga menyebabkan kita lupa tentang kekuatan do’a.
Ketika kita berdo’a, kita harus membuat diri kita menjadi seorang hamba Allah yang sejati. Betapapun rendah hatinya sikap seorang budak di dunia ini kepada tuannya, kita harus jauh lebih rendah hati di hadapan Allah dibandingkan budak tadi. Jadi pertama, buatlah diri kita sebagai hamba Allah kemudian angkat tanganmu dan berdo’a kepada Allah.
Hal lain yang tidak boleh kita katakan adalah "do’a kita tidak dijawab karena dosa-dosa yang terus-menerus kita lakukan." Ketika kita tidak taat pada Allah, kita melakukan riba, makan makanan yang haram, penghasilan yang haram, dan sebagainya, maka do’a kita tidak akan dikabulkan. Tapi jika kau sungguh-sungguh bertaubat atas dosa-dosamu, kemudian kau berdo’a namun do’amu tidak langsung dijawab seperti yang kita inginkan, maka kita tidak seharusnya berkata bahwa do’anya tidak dijawab karena dosa-dosa kita.
Hal lain yang tidak boleh kita katakan adalah "do’a kita tidak dijawab karena dosa-dosa yang terus-menerus kita lakukan." Ketika kita tidak taat pada Allah, kita melakukan riba, makan makanan yang haram, penghasilan yang haram, dan sebagainya, maka do’a kita tidak akan dikabulkan. Tapi jika kau sungguh-sungguh bertaubat atas dosa-dosamu, kemudian kau berdo’a namun do’amu tidak langsung dijawab seperti yang kita inginkan, maka kita tidak seharusnya berkata bahwa do’anya tidak dijawab karena dosa-dosa kita.
Nabi S.A.W. bersabda
Tidak diperbolehkan untuk berdo’a kepada Allah melalui hak Nabi Muhammad S.A.W. Kalau melalui bentuk tawassul, baru diperbolehkan. Jika Rasulullah S.A.W. masih hidup, kau dapat memintanya untuk berdo’a untukmu. Tapi Rasulullah S.A.W. telah wafat, maka tidak diperbolehkan meminta kepada Allah melalui hak Rasulullah S.A.W. Contohnya, kita tidak boleh berdo’a “Berikan kepada kami hal ini melalui hak Nabi Muhammad S.A.W., berikan kepada kami melalui si fulan atau si fulan.”
Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldferAyo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam
Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldferAyo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam
Unknown