Profil Sastrawan Dunia: Najib Al-Kailani (1931-1995)

Najib lbrahim bin Abd al-Lathiif al-Kailani dilahirkan tanggal 10 Juni 1931 di Syarsyabah, suatu desa di wilayah bagian barat Republik Arab Mesir, sebagai anak pertama dari keluarga petani. Ketika meletus Perang Dunia II, ia berusia 8 tahun. Perang Dunia II menimbulkan pengaruh buruk pada kehidupan di Mesir, termasuk di tanah kelahirannya, Syarsyabah. Mesir dilanda krisis ekonomi ditambah dengan tekanan penjajah Inggris yang membuat para petani menanggung berbagai derita. Demikianlah Najib al-Kailani lahir dan tumbuh dalam situasi politik dan ekonomi yang sangat sulit. 

Pendidikan Najib al-Kailani, sebagaimana kebanyakan anak-anak di Mesir, dimulai di Kuttab, di mana ia belajar membaca dan menulis, menghafal banyak surat-surat dari Al-Qur'an, Perjalanan Hidup Nabi SAW, dan kisah-kisah para Nabi lainnya. Kemudian ia melanjutkan pelajaran ibtidaiyyahnya di Sinbath, dan Tsanawiyahnya (5 tahun, setingkat dengan SLTP-SLTA) di Thontho.

Pada tahun 1951, ia melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran Universitas Fuad I (sekarang Universitas Kairo). Pada tahun keempat di fakultas tersebut, Najib al-Kailani diajukan ke pengadilan, berkenaan keterlibatannya dalam masalah politik (ia bergabung dengan gerakan Ikhwanul Muslimin) dan divonis hukuman penjara selama 10 tahun, tapi setelah menjalani hukuman selama 3,5 tahun, ia dikeluarkan. Setelah keluar dari penjara ia menyelesaikan kuliahnya. Pada tahun 1960, ia kembali dimasukkan ke penjara selama 1,5 tahun.

Setelah tamat dari Fakultas Kedokteran, Najib al-Kailani bekerja sebagai dokter pada Kementrian Perhubungan dan Jawatan Kereta Api Mesir. Pada tahun 1967, ia meninggalkan Mesir dan bekerja sebagai dokter di Kuwait, kemudian di Dubai. Selanjutnya ia berpindah-pindah dari satu jabatan ke jabatan lain, terakhir ia menjabat sebagai Direktur Departemen Budaya pada Kementerian Kesehatan Persatuan Emirat Arab, di samping menjadi anggota panitia-panitia yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat untuk negara-negara Teluk. Ia telah banyak menghadiri berbagai muktamar para Menteri Kesehatan negara-negara Arab. Ia kembali ke Kairo pada tahun 1992.

Kiprah Najib al-Kailani dalam dunia sastra sebagai cerpenis, novelis dan penyair, bermula dari kegemarannya membaca, terutama membaca majalah-majalah sastra yang terbit pada masa itu, seperti Ar-Risalah, Ats-Tsaqofah, Al-hilaal, dan Al-Muqtathof. Melalui majalah-majalah tersebut, ia dapat berkenalan dengan banyak para sastrawan, seperti Sayyid Quthb, Mushthofa Shodiq ar-Rofi'i, Al-'Aqqod, Al-Mazini, Al-Manfaluthi, Thoha Husen dan Taufiq El-Hakim.

Najib Al-Kailani menulis puisi sejak di Tsanawiyah. Ketika di penjara ia menulis beberapa novel. Di antara novel-novelnya adalah: Ardlu al-Anbiyaa, Hikayat Jaad Alloh, Hamamah Salaam, Damm li Fathir Shuhyuun, Alladzima Yahtariquun, Ro's asy-Syaithoon, Ar-Robii' al-'Ashif, Rihlah Ila Alloh, Romadloon Habiibii, Ath-Thoriq ath-Thowiil, Tholai' al-Fajr, Adh-Dhillu al-Aswad, 'Adzroo' Jakarta, 'Alaa Abwaah Khoibar, 'Amaliqoh asy-Syamaal, Fi adh-Dholaam, Qootil Hamzah, Layaalii Turkistaan, Lail al-Khothooyaa, Marookib al-Abroor, An-Nidaa' al-Khoolid, Nuur Alloh, Al-Yaum al-Mau'uud, Imroat 'Abdal-Mutajalli, dan Ar-Rojul Alladzii Aamana.

Di antara antologi-antologi cerpennya adalah: Ibtisaamah fi Qolb asy-Syaithoon, Ardl al-Asywaaq, Amiroh al-Jabal, Ar-Rooyaat as-Suud, 'Adzroo ' al-Qoryah, Al-Ka'sal-Farighoh, Liqoo' 'Inda Zamzam, Lail al-'Abiid, Yaumiyyaat al-Kalb Syamluul, Dumu' al-Amiir, Hikaayaat Thobiib, 'Inda ar-Rohiil, Faaris Hawaazin, Mao 'idunaa Ghodan, dan Al- 'Alam adl-Dloyyiq.

Di antara antologi puisi-puisinya adalah: 'Ashr asy-Syahiid (1971), Aghooni al-Ghurobaa' (1972), Kaifa Alqooka (1980), dan Madiinah al-Kabaa-ir (1988).

Najib Al-Kailani termasuk sastrawan Arab penggagas Sastra Islam dan Teater Islam. Di samping cerpen dan novel dan bahasan tentang sastra, Najib Al-Kailani juga menulis karya-karya ilmiah dalam bidang kedokteran, keagamaan dan politik. Di antara karya-karya ilmiahnya adalah: Haula ad-Diin wa ad-Daulah, Ath-Thoriiq ilaa Ittihaad Islaami, Nahnu wa al-islaam, Tahta Rooyat al-islam, Al-Mujtama' al-Mariidl, Iqbaal asy-Syaa 'ir ats-Tsaair, Syauqii fii Rokb al-Khoolidiin, Fi Rihaah ath-Thibb an-Nabawi, Ash-Shoum wa ash-Shihhah, dan Mustaqbal al- 'Alam fii Shihhah ath-Thifl.

Berbagai hadiah dan penghargaan ilmiah dan sastra yang diterimanya, di antaranya yang terpenting adalah: (1) Hadiah Kementrian Pendidikan dan Pengajaran atas novelnya: Ath-Thoriiq ath-Thowiil(1957). (2) Hadiah Kementrian Pendidikan dan Pengajaran atas  novelnya: Fii adh-Dholaam (1958). (3) Hadiah Kementrian Pendidikan dan Pengajaran atas bukunya: Iqbaal asy-Syaa'ir ats-Tsaair(1958). (4) Hadiah Mentri Pendidikan  dan Pengajaran atas bukunya: Syauqy fii Rokb al-Khoolidiin(1958). (5) Hadiah Kementrian Pendidikan dan Pengajaran  atas bukunya: Al-Mujtama' al-Mariidl(1958). (6) Hadiah Klab Novel dan Medali Emas dari Thoha Husen atas kumpulan cerpennya: Mao'iduna Ghodan (1959). (7) Hadiah Majlis A'laa untuk Perlindungan Seni dan Sastra atas novelnya: Al-Yaum al-Mau'uud (1960). (8) Hadiah Kementrian Pendidikan dan Pengajaran atas antologi cerpennya: Dumuu' al-Amiir. (9) Hadiah Majma' al-Lughoh al-'Arobiyah atas novelnya: Qootil Hamzah (1972). (10) Medali Emas dari Presiden Pakistan, Ziaul Haqq, atas bukunya: Iqbaal asy-Sya'ir ats-Tsaair (1980). Beberapa karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, di antaranya ke dalam bahasa Inggris, Itali, Rusia, Turki dan Indonesia.

[sumber: http://arkanship.blogspot.com/2008/09/najib-al-kailani-1931-1995.html]
Tolong bantu disharing agar informasi ini bermamfaat silakan copy paste dan sharing keteman anda artikel yang berjudul Profil Sastrawan Dunia: Najib Al-Kailani (1931-1995). link http://1001nasehatdanilmu.blogspot.com/2017/04/profil-sastrawan-dunia-najib-al-kailani.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Minggu, 30 April 2017

Belum ada komentar untuk "Profil Sastrawan Dunia: Najib Al-Kailani (1931-1995)"

Posting Komentar